Cara Mudah Tampil Stylist dan Trendy dengan Budget Miring

Kamis, 26 Juli 2018 - 12:00 WIB
Cara Mudah Tampil Stylist...
Cara Mudah Tampil Stylist dan Trendy dengan Budget Miring
A A A
JAKARTA - Bisnis penyewaan baju secara online kini menjadi tren baru di kalangan fashionista. Di Indonesia, menyewa pakaian terutama busana kantor menjadi pilihan bagi yang ingin tampil stylist setiap harinya dengan biaya terjangkau.

Bereksperimen setiap hari dengan gaya busana berbeda bisa jadi melelahkan, menghabiskan banyak waktu, dan tentu saja menguras kantong. Bagi yang tidak ingin menjebol tabungan tapi tetap tampil stylist layanan sewa baju online patut dicoba. Secara global, sekarang ini makin banyak start-up atau platform aplikasi jasa penyewaan baju yang tak hanya menyediakan pakaian pesta mewah namun juga busana kantoran.

Akhir tahun lalu, ada tiga perusahaan atau platform aplikasi yang masuk dalam daftar Internet Retailer's December 2017 Hot 100 Issue, yang dilansir digitalcommerce360.com. Tiga perusahaan itu Le Tote Inc, Union Station, dan Rent the Runway. Ketiganya bergerak di bidang yang sama yakni jasa penyewaan baju secara online. Ketiganya dinilai sebagai perusahaan retailer inovatif yang mampu bersaing dengan retailer online lainnya seperti Walmart, Feat Socks ataupun Simply Gum.

Menurut ahli fashion sekaligus Director of Luxury Goods and French Creation Center, Julie El Ghouzzi, dorongan untuk bisnis penyewaan pakaian dan aksesoris menandai perubahan gaya konsumsi dalam masyarakat.

Dia menyebut, para pendiri perusahaan penyewaan baju menyadari banyak yang berpikir ulang tentang biaya yang harus dihabiskan untuk membeli pakaian baru namun di sisi lain juga ingin tampil menarik setiap harinya. Nah, menyewa pakaian menjadi solusinya.

El Ghouzzi menambahkan, Generasi Y menjadi pasar strategis untuk bisnis penyewaan pakaian secara online. Generasi ini biasanya sudah ‘terpapar’ dengan gaya hidup mewah dan pakaian-pakaian mahal, trendy dan stylist dari media sosial. “Mereka sudah memiliki kehidupan yang ‘disimpan’ di pikiran dan imajinasi. Jadi tidak benar-benar memiliki barang mewah namun bisa menampilkannya (memakainya tanpa membeli) bukanlah masalah bagi mereka,” ujar El Ghouzzi dilansir dari fashionnetwork.com.

Dia menambahkan, meskipun pada awalnya Le Tote Inc dan Rent the Runway menyewakan gaun-gaun pesta mewah karya perancang busana ternama, namun kini keduanya memperluas koleksi barang dengan menghadirkan baju-baju semi formal dan baju kantoran. Hal ini pun terlihat jelas di tampilan awal kedua situs tersebut. Sistem penyewaan baju secara berlangganan selama mingguan ataupun bulanan diterapkan untuk menarik konsumen.

Bukan hanya di luar negeri, di Indonesia pun bisnis penyewaan baju secara online telah menunjukkan geliatnya, misalnya Style Theory. Platform aplikasi ini bergerak di bidang penyewaan baju yang didirikan di Singapura sejak Mei 2016 dan berekspansi ke Indonesia sejak November tahun lalu.

Co-founder Style Theory Chris Halim menerangkan, latar belakang didirikannya platform aplikasi penyewaan ini karena dia menemukan fakta di lingkungan sosialnya. Dia sering kali mendapati temannya kerap tergoda untuk terus membeli pakaian baru, padahal baju itu hanya dipakai satu atau dua kali saja (under-utilized). Faktanya, industri fashion merupakan penghasil limbah kedua terbesar di dunia setelah perminyakan. “Kami ingin mendefinisikan kembali cara menggunakan pakaian yang lebih cerdas dan juga berdampak baik bagi lingkungan,” ujar Chris kepada KORAN SINDO.

Meski terbilang masih baru namun perusahaan ini sudah mampu menarik ribuan pelanggan yang sebagian besar berasal dari kalangan perempuan kantoran termasuk working-mom serta kaum hawa dengan aktivitas sosial di luar rumah yang tinggi. Menurutnya menyewa pakaian memungkinkan pelanggan untuk memakai baju stylist dengan biaya rendah.

Chris menuturkan para pelanggan tersebut kerap menyewa dress, celana, atasan, serta outer seperti blazer atau jaket, serta baju dengan style minimalis. “Baju-baju yang lebih banyak disewa pelanggan adalah baju kantoran dan casual atau baju yang bisa dipakai ketika berakhir pekan,” ujar Chris.

Style Theory, imbuh Chris, menerapkan mekanisme menyewa secara bulanan. Pelanggan dapat memilih lebih dari 5.000 inventori gaya baju berbeda dari 160 lebih label fashion ternama baik lokal maupun internasional seperti Alice McCall dan BCBGMAXAZRIA dimana harga beli ritelnya berkisar dari Rp 2 juta hingga Rp 4 juta.

Setelah memesan melalui aplikasi secara online, pelanggan mendapat kiriman baju tanpa batas dalam waktu sebulan. Dalam sekali pesan, pelanggan hanya bisa memesan tiga baju, yang bisa dikembalikan beberapa hari kemudian. Setelah dikembalikan, pelanggan dapat memilih tiga baju berikutnya.

Pelanggan tidak perlu pusing mencuci dan menyetrika baju saat waktu pengembalian tiba karena menurut Chris pihaknya sudah bekerja sama dengan laundry premium. Namun pelanggan diharapkan mengembalikan pakaian yang kondisinya sama saat disewa, tidak ada kerusakan.

“Visi kami, masyarakat dapat melihat bahwa menyewa baju itu adalah norma yang sangat umum karena lebih mudah, murah dan nyaman dibandingkan dengan membeli baju,” tutup Chris. (Dwi Nur Ratnaningsih)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0914 seconds (0.1#10.140)